HomeReportase Kegiatan

Prediksi COVID-19 Pasca Lebaran dan Bagaimana Mencegah Lonjakan Kasus

Reportase Virtual Talkshow BIBIR COVID (Bincang – Bincang Seputar COVID) Serial XXXI
Kamis, 3 Juni 2021


Virtual talkshow ini dilaksanakan atas kerja sama Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) berkolaborasi dengan Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI) & Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (IKKESINDO), dengan didukung oleh idsMED yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai prediksi kasus COVID-19 pasca lebaran dan pencegahan terhadap lonjakan kasus. Webinar ini dibuka oleh pengantar dari Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS (Ketua Umum IndoHCF & KREKI).

Menghadirkan narasumber Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), DTM&H, MARS (Direktur Pascasarjana Univesritas YARSI & Guru Besar FKUI) dan dr. Iwan Ariawan, MPH (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia). Virtual talkshow ini dipandu oleh dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp.PK, PhD, FISQua (Wakil Direktur RS UNS) sebagai moderator.

Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), DTM&H, MARS

Prof Tjandra mengungkapkan bahwa antisipasi lonjakan kasus COVID-19 telah dilakukan dengan beberapa cara yaitu pencegahan (aturan dan implementasinya, komunikasi publik, dan lain – lain), kesiapan RS (tenaga medis, ruangan, alat dan obat, dan rujukan), pelayanan kesehatan primer, serta ketersedian data yang akurat.

Test dan trace yang optimal dapat mengendalikan jumlah kasus yang ada ditambah lagi dengan pemberian vaksin. Selain itu harus didukung pelaksanan 3M, 3T, vaksinasi dengan penuh kesadaran diri dari masing – masing individu. Lockdown dapat dilakukan pada tingkat yang benar – benar tidak bisa dikendalikan.


dr. Iwan Ariawan, MPH

dr Iwan menyatakan bahwa adanya naiknya angka kasus COVID-19 seiring dengan naiknya mobilisasi penduduk. Berdasarkan trend angka kasus COVID-19 sebelumnya, puncak kasus akan terjadi kurang lebih 1 bulan setelah puncak mobilisasi. Tracing sangat penting dilakukan untuk pengendalian kasus. Idealnya dilakukan kurang lebih 24 jam setelah muncul kasus dan apabila dilakukan pada kontak erat dapat menurunkan kasus. Mutasi virus dapat lebih mudah menyebar saat terjadi mobilisasi dan kerumunan. Lockdown merupakan cara paling cepat dan efektif untuk menurunkan transimisi saat angka kasus sudah terlalu tinggi, akan tetapi harus diikuti dengan tracing dan protokol kesehatan yang ketat. Komunikasi yang tepat sasaran dapat menggugah orang untuk melakukan sesuatu termasuk pelaksanaan prokes yang baik.


Reporter: Putri Ramelia

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x