HomeBerita

Dua Minggu PPKM, Ini Laporan Dampaknya pada Kasus COVID-19 di RI

Dua Minggu PPKM, Ini Laporan Dampaknya pada Kasus COVID-19 di RI

Jakarta – Perlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah dilakukan lebih dari dua minggu, terhitung mulai dari 11 Januari 2021. Tujuannya untuk membantu menekan perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia yang terus mengalami peningkatan.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19, Dr Dewi Nur Aisyah, melaporkan PPKM tahap pertama dilakukan oleh 77 kabupaten/kota di tujuh provinsi Jawa-Bali. Hasilnya didapat ada perbaikan angka kesembuhan dan kasus baru COVID-19.

Pada angka kesembuhan secara umum beberapa kota kabupaten melaporkan kondisi yang lebih buruk dalam tiap pekan. Hanya saja pada kota yang melaksanakan PPKM lajunya berkurangnya angka kesembuhan dapat ditahan lebih baik.

“Kita coba di Bali rata-ratanya dari kabupaten kota yang melaksanakan PPKM terjadi penurunan angka kesembuhan minus 4,18 persen. Sedangkan yang tidak melaksanakan PPKM rata-rata terjadi penurunan angka kesembuhan minus 5,13 persen,” kata Dewi dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Rabu (27/1/2021).

“Di Banten juga sama. Kita sebenarnya ingin tren (kesembuhan -red) naik… Tapi di sini kondisinya ternyata masih menurun, tapi penurunan yang terjadi di wilayah PPKM minus 4,42 persen sedangkan yang di non-ppkm minus 7,71,” lanjutnya.

Hal yang sama juga kurang lebih terjadi untuk kasus aktif. Peningkatan kasus virus Corona dapat lebih ditekan di daerah yang melaksanakan PPKM.

“Jadi kalau kita lihat secara keseluruhan dari kasus aktif yang ada dia berbanding lurus dengan angka kesembuhan. Angka kesembuhan naik pasti kasus aktif turun,” lanjut Dewi yang menyebut data lebih detail dapat dilihat di covid19.go.id.


Sumber: Detik.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x