HomeTenaga Pencegahan

Webinar Mewaspadai Baby Boom Pasca Pandemi Covid-19 di DIY

Selasa, 12 Mei 2020 (Pukul 13.00 – 15.00 WIB) – PKMK Yogyakarta, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPPAP2) DIY bekerjasama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM telah menyelenggarakan webinar dan livestreaming dengan topik mewaspadai baby boom pasca pandemi COVID-19 di DIY. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut yakni  Dr. Ukik Kusuma Kurniawan, SKM, MPS, MA selaku perwakilan BKKBN DIY, Dr. Agus Joko Pitoyo, M.A. dari Pusdi Kependudukan dan Kebijakan UGM serta Dr. Fina Itriyati, M.A dari Dept. Sosiologi UGM. Bertindak sebagai moderator yakni dr. Sandra Frans, MPH yang merupakan peneliti PKMK FK – KMK UGM.

Kesempatan pertama diberikan kepada Dr. Ukik Kusuma Kurniawan, SKM, MPS, MA dengan menyampaikan materi tentang strategi & kebijakan BKKBN dalam mencegah baby boom dalam masa/pasca pandemi COVID-19 di DIY. Dr Ukik terlebih dahulu menjelaskan mengenai situasi masyarakat di masa pandemi yakni adanya kepanikan masyarakat, terjadinya krisis ekonomi, hingga pelayanan kesehatan/pelayanan KB di faskes sangat rawan dikunjungi terkait penyebaran/penularan COVID-19 dengan adanya social/phyisical distancing sehingga dikhawatirkan pasangan usia subur (PUS) tidak terlayani kontrasepsi sehingga terjadi putus pakai pemakaian kontrasepsi yang berdampak pada kehamilan yang tidak dikehendaki, adanya kebijakan  stay at home  mengharuskan interaksi yang lebih lama bagi keluarga di dalam rumah yang berpotensi terjadinya kehamilan atau kekerasan dalam rumah tangga, hingga kemampuan untuk bertahan hidup mengingat belum dapat dipastikan kapan wabah COVID-19 berakhir. Berdasarkan data penggunaan KB di DIY, terjadi penurunan yang cakupan secara absolute, baik pengguna KB baru maupun KB lama yang cukup drastis dari Maret ke April 2020.

Menyikapi permasalahan di atas, Ukik menyampaikan bahwa BKKBN telah melakukan beberapa strategi diantaranya menggunakan alternatif penggunaan alkon jangka pendek selama masa pandemik (pil, suntik dan kondom), Menggerakkan secara aktif pola KIE yang gencar, Pemberdayaan peran PKB/PLKB, Memantau pelayanan KB di Faskes dan Praktek Mandiri Bidan (PMB), Memberikan bantuan APD (masker dan handscoon) untuk pelayanan KB bagi PMB, Mengembangkan HOTLINE informasi pelayanan KB dan Kespro, membuat aplikasi pemantauan ibu hamil, KBPPPK dan keberlangsungan pemakaian alat kontrasepsi (kerjasama dengan PD IBI dan UGM), memperkuat jaringan kemitraan dengan stakeholder dan mitra kerja (termasuk provider pelayanan KBKR) melalui WA Group dan Webinar, Membuat ILM tentang himbauan memutus rantai penyebaran COVID-19 dan tetap ber-KB, Memastikan ketersediaan alkon baik di OPD-KB kab/kota maupun di faskes dan PMB.

Ukik juga memastikan bahwa distribusi alkon masa pandemi cukup dan tersedia sampai Desember 2020, terlebih saat ini sudah dilengkapi adanya surat edaran (SE) tentang pembinaan kesertaan KB pada situasi COVID-19 yang memberikan regulasi kepada PKB untuk dapat menyalurkan alkon ulang pil dan kondom pada PUS tentu dibawah supervisi faskes. Serta BKKBN telah berkoordinasi dengan Dinkes DIY yang menyatakan akan berkoordinasi bersama kadis se-DIY terkait pelayanan KB masa pandemi.

Pemaparan selanjutnya oleh Dr. Agus Joko Pitoyo, M.A. yang memberikan materi tentang dampak COVID-19 terhadap kondisi kependudukan DIY yang fokus pada isu kelahiran, kematian dan migrasi. Ada beberapa isu yang terkait kelahiran namun dari WHO mengatakan bahwa belum ada cukup bukti bahwa COVID-19 berpengaruh terhadap kesuburan dan kehamilan, tapi menurut Dr Agus bahwa jelas potensi itu ada dan harus diwaspadai mengingat saat ini masyarakat dihimbau untuk WFH yang memiliki potensi bersatunya suami-istri yang lebih intensif. Terkait kematian bahwa terdapat prediksi kasus kematian yang meningkat terlebih pada kelompok usia lansia dan balita. Dalam konteks migrasi, manusia dipandang sebagai agen utama dalama penyebaran dan migrasi dipandang sebagai penyebab luar biasa merebaknya COVID-19 sehingga muncul xenophobia dan diskriminasi terhadap migran dalam hal ini yang berasal dari daerah episentrum yang dipercaya/dianggap membawa penyakit. Sehingga perlu adanya kebijakan terapadu dan komprhensif mengatasi terjadinya migrasi.

Selanjutnya, pemaparan terakhir disampaikan oleh Dr. Fina Itriyati, M.A dengan materi analisa sosial potensi baby boom pasca pandemi bahwa COVID-19, Fina melihat permasalahan secara holistik dan banyak sekali faktor determinan sosial yang mempengaruhi dan berpotensi menimbulkan baby boom diantaranya potensi KDRT, traditional support system berkurang, beban ganda sebagai perempuan bertambah, berpotensi mengalami resiko kehamilan dikarenakan stres yang akan mengakibatkan kelahiran prematur bahkan keguguran padahal akses kesehatan non COVID-19 selama pandemi praktis berkurang. Dampak jangka panjang berpengaruh pada pendidikan, kesehatan, rasio ketergantungan dan populasi yang menua sehingga perlu dilakukan beberapa upaya kedepannya yakni terus menggalakkan kampanye ber-KB, Melakukan perlindungan terhadap perempuan, memastikan akses terhadap layanan kesehatan dan KB gratis serta memastikan pelayanan kesehatan bagi anak. Di akhir sesi Fina menyampaikan bahwa BKKBN perlu menyasar kelas sosial menengah ke bawah yang minim latar belakang edukasi dan secara finansial kurang stabil karena bisa saja terjadi kekerasan seksual yang berujung pada kehamilan yang tidak dinginkan. Fina juga menekankan agar BKKBN tidak hanya mewaspadai potensi baby boom di masa pandemi melainkan juga waspada setelah pandemi.

Di akhir sesi, moderator membuka sesi diskusi yang ditanggapi dengan antusias oleh semua peserta yang hadir secara online di ±45 titik, semua narasumber menyampaikan pandangannya terhadap pertanyaan yang disampaikan oleh peserta dari sudut pandang masing – masing. Kemudian webinar ditutup dengan pesan yang disampaikan oleh dr Ukik bahwa putus mata rantai COVID-19 tapi jangan putus kesertaan ber-KB, tetap gunakan alat kontrasepsi, tetap di rumah namun tetap ber-KB.

Reporter: Andriani Yulianti, MPH (Divisi Manajemen Mutu, PKMK FK – KMK UGM)


Unduh Materi

Video Rekaman

Strategi Pengendalian Penduduk dalam Mengantisipasi Baby Boom Pasca Covid 19 - Dr Uki Kusuma K.
Prev 1 of 1 Next
Prev 1 of 1 Next
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x