HomeReportase KegiatanSurge Capacity

Kesiapan Sistem Kesehatan di Daerah Dalam Menghadapi Lonjakan Pasien Covid-19 Di DIY dan DKI Jakarta

<span class="dojodigital_toggle_title">Kesiapan Sistem Kesehatan di Daerah Dalam Menghadapi Lonjakan Pasien Covid-19 Di DIY dan DKI Jakarta</span>

Reportase Zoom Meeting

Pengamatan Manajemen Surge Capacity di DIY dan DKI Jakarta (sesi 2):
Proposal Penelitian “Kesiapan Sistem Kesehatan di Daerah Dalam Menghadapi Lonjakan Pasien Covid-19 Di DIY dan DKI Jakarta”

17 April 2020


Dalam zoom meeting kali ini (17/4/2020) membahas persiapan tindak lanjut rencana penelitian yang dilakukan oleh PKMK dengan mengambil tema “Kesiapan Sistem Kesehatan di Daerah dalam menghadapi Lonjakan pasien COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta”, yang sejak dinyatakan positif di Indonesia angka pasien nya terus meningkat. Diprediksi akan terjadi lonjakan yang cukup signifikan di bulan Mei – Juni 2020 mendatang dikarenakan masyarakat Indonesia khususnya di pulau Jawa yang akan memasuki bulan Ramadhan dilanjutkan dengan lebaran, sehingga diperkirakan pemudik yang berasal dari zona merah (DKI Jakarta) akan mudik dalam waktu bersamaan. Lalu pertanyaannya sudah siapkah lembaga pelayanan kesehatan rumah sakit di DIY menerima lonjakan pasien tersebut?

Dalam penelitian yang dirancang oleh para peneliti dari divisi rumah sakit, divisi bencana, divisi public health, divisi mutu sudah membuat konsep kerangka proposal berbasis penelitian kualitatif dengan melakukan dokumentasi pada setiap kejadian yang terjadi di daerah yang meliputi berbagai aspek dari kebijakan, kesiapan sarana prasana, pembiayaan hingga ketersediaan SDM medis maupun non medis, dengan harapan penelitian ini dapat menghasilkan rekomendasi ke pengambil kebijakan berupa skenario dalam menghadapi surge capacity sesuai standar pelayanan kesehatan, sehingga semua pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan lancar.

Penelitian ini menjadi unik karena memotret kejadian yang sedang berlangsung yang hasilnya segera dibutukah dalam mengambil kebijakan, dengan waktu yang sangat terbatas, harus dapat diatur agar pengambilan data (time series) dijadwalkan secara berulang dan terus menerus, dan dimungkinkan akan ditemui data yang terus berubah ubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu jadwal yang sudah disusun untuk direvisi dan didetailkan kembali disesuaikan dengan situasi yang terus menerus berubah tambahan Prof.Laksono dalam menanggapi paparan dari Putu Andayani selaku koordinator penelitian.

Penelitian ini menggunakan referensi empat komponen kunci yang dikenal dengan 4S yaitu staff yang merujuk pada pengertian sumber daya manusia, stuff yang merujuk pada pengertian dukungan logistik dan peralatan pendukung, structure yang merujuk pada kesiapan fasilitas sarana prasarana yang dibutuhkan dan system yang merujuk pada kebijakan dan proses manajemen yang terintegrasi dalam kesiapan rumah sakit maupun lembaga pemerintah yang terkait dalam menangani wabah ini, untuk dapat memunculkan skenario penanganan yang akan direkomendasikan mulai dari skenario optimis, skenario kondisi terjadi setelah eskalasi menengah hingga skenario terburuk yang artinya eskalasi lonjakan pasien sangat cepat dan tinggi yang dimungkinkan akan membawa second wave ( gelombang kedua penularan ) COVID-19, jelas Putu Andayani.

Diharapkan proposal penelitian ini dijadikan sebagai  payung proposal kegiatan agar dapat melibatkan para konsultan ahli di PKMK FK – KMK UGM secara bersamaan dari berbagai disiplin ilmu dan diharapkan dapat menambah akselerasi kinerja tim dalam melakukan penelitian dari waktu yang tersedia, penutup dari Prof Laksono dalam zoom metting kali ini.

Reporter : Sarwestu Widyawan (PKMK UGM)


Unduh Materi

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x